Silat is a collective word for martial arts created in the Malay Archipelago and Malay Peninsula of Southeast Asia. Originally developed in what is now peninsular Malaysia, Indonesia, southern Thailand and Singapore, silat was also traditionally practiced in Brunei, Cambodia, Myanmar, Vietnam and the Philippines. As a result, it is closely related to other Southeast Asian martial arts including krabi krabong and eskrima. Practitioners are called pesilat.
Pentjak Silat Mutiara Panca Rasa is an Indonesian martial art and began originally as a weapons style of combat. Pentjak Silat has borrowed much from its nearby neighbours of India and China, blending those fighting styles into their own. The result was a style containing kicking and striking techniques mixed with a variety of weapons techniques.
Friday, June 25, 2010
Thanh Hoa hosts 2010 Pencak Silat SEA champs
The 2010 Pencak Silat Southeast Asian championships will be held in the central province of Thanh Hoa from May 28 to June 4.
In 2008, Vietnam hosted the tournament for the first time at Tan Binh sports hall in Ho Chi Minh City and won the championship title with 13 golds, 5 silvers and 4 bronzes, followed by Malaysia and the Philippines.
In 2009, the Vietnamese team took 5 gold, 3 silver and 1 bronze medals and retained the championship title.
http://english.vovnews.vn/Home/Thanh-Hoa-hosts-2010-Pencak-Silat-SEA-champs/20104/114841.vov
Saturday, June 12, 2010
Pencak Silat Warnai Piala Dunia
Kutipan dari KOMPAS.COM/HERY PRASETYO
Aksi pencak silat Indonesia di festival Musamba, Pretoria, Kamis (10/6/2010), menyedot perhatian luas. Masyarakat berebut menyaksikan dan memotret aksinya.
Artikel Terkait:
Jumat, 11/6/2010 | 07:05 WIB
http://bola.kompas.com/read/xml/2010/06/11/07052847/Pencak.Silat.Warnai.Piala.Dunia-4
Laporan langsung wartawan Kompas.com, Hery Prasetyo, dari Afrika Selatan.
PRETORIA, KOMPAS.com — Masyarakat Pretoria, Afrika Selatan (Afsel), sempat kaget. Tiba-tiba dalam festival tahunan Musamba muncul dua atraksi baru dan menarik. Kedua atraksi itu adalah pencak silat dari Indonesia dan tarian suku Ovahimba dari Namibia.
Festival yang juga untuk memeriahkan Piala Dunia 2010 itu pun mendapat perhatian khusus. Dan, Indonesia ikut berperan memeriahkan pesta bola terakbar tersebut.
Musanda merupakan festival tahunan yang digelar di Pretoria. Khusus tahun ini, festival itu diramaikan secara besar-besaran, sekaligus untuk memeriahkan Piala Dunia 2010 di Afsel.
Selain ada karnaval dari Museum Pretoria ke Burger Park yang berjarak 5 km, juga dibuka stan-stan selama sebulan di Burger Park. Indonesia melalui KBRI di Pretoria juga membuka stan selama sebulan.
Dalam karnaval yang digelar di jalan-jalan kota, Kamis (10/6/2010), wakil Indonesia dan Namibia mendapat perhatian khusus. Sebab, mereka menyuguhkan aksi baru yang tak pernah ada sebelumnya.
Persatuan Masyarakat Indonesia (Permai) menampilkan 35 murid pencak silat. Sepanjang jalan, mereka sesekali memamerkan kebolehannya. Masyarakat Afsel pun menyambut gembira, bahkan selalu berebut memotretnya.
"Chinese kungfu, ha?" begitu reaksi masyarakat setempat. Mereka mengira silat asli Indonesia itu kungfu dari China. Namun, para pelatih dan staf kedutaan selalu menjelaskan kepada masyarakat bahwa ini pencak silat asal Indonesia.
"Good, Indonesia is good," komentar seorang penonton di jalan menuju Burger Park.
Pencak silat memang barang baru di Afsel. Menurut pelatih pencak silat Permai, Pri Harjono, perguruan pencak silat mulai dibuka di Johannesburg pada pertengahan Januari 2010. Perguruan dibuka di Bosmond Islamic School, Al Azhar Islamic School, dan Darul Ulum Zakaria.
"Pencak silat baru dipromosikan pada September 2009. Namun, antusias masyarakat Afsel sangat besar. Sampai sekarang, kami sudah memiliki 270 murid. Desember depan, kita sudah berani kirim wakil ke kejuaraan silat di Kalimantan Timur. Sebelumnya, Juli sampai September kita akan melakukan promosi di Cape Town," jelas Pri.
Dalam karnaval, kebetulan posisi Indonesia di belakang wakil dari Namibia. Negeri Afrika itu memamerkan kekhasan suku Ovahimba. Sebanyak 10 pria dan 2 wanita berdandan tradisional, hanya memakai pakaian bawah dan seluruh tubuh dilumuri air tanah liat.
Sepanjang jalan, mereka terus menari dan memamerkan nyanyian-nyanyian khas mereka. Para penonton yang menyaksikan mereka langsung terkesima. Apalagi, setelah itu disusul aksi pencak silat dari KBRI di Pretoria. Indonesia pun ikut mewarnai Piala Dunia 2010.
HPR
Editor: hpr
Aksi pencak silat Indonesia di festival Musamba, Pretoria, Kamis (10/6/2010), menyedot perhatian luas. Masyarakat berebut menyaksikan dan memotret aksinya.
Artikel Terkait:
Jumat, 11/6/2010 | 07:05 WIB
http://bola.kompas.com/read/xml/2010/06/11/07052847/Pencak.Silat.Warnai.Piala.Dunia-4
Laporan langsung wartawan Kompas.com, Hery Prasetyo, dari Afrika Selatan.
PRETORIA, KOMPAS.com — Masyarakat Pretoria, Afrika Selatan (Afsel), sempat kaget. Tiba-tiba dalam festival tahunan Musamba muncul dua atraksi baru dan menarik. Kedua atraksi itu adalah pencak silat dari Indonesia dan tarian suku Ovahimba dari Namibia.
Festival yang juga untuk memeriahkan Piala Dunia 2010 itu pun mendapat perhatian khusus. Dan, Indonesia ikut berperan memeriahkan pesta bola terakbar tersebut.
Musanda merupakan festival tahunan yang digelar di Pretoria. Khusus tahun ini, festival itu diramaikan secara besar-besaran, sekaligus untuk memeriahkan Piala Dunia 2010 di Afsel.
Selain ada karnaval dari Museum Pretoria ke Burger Park yang berjarak 5 km, juga dibuka stan-stan selama sebulan di Burger Park. Indonesia melalui KBRI di Pretoria juga membuka stan selama sebulan.
Dalam karnaval yang digelar di jalan-jalan kota, Kamis (10/6/2010), wakil Indonesia dan Namibia mendapat perhatian khusus. Sebab, mereka menyuguhkan aksi baru yang tak pernah ada sebelumnya.
Persatuan Masyarakat Indonesia (Permai) menampilkan 35 murid pencak silat. Sepanjang jalan, mereka sesekali memamerkan kebolehannya. Masyarakat Afsel pun menyambut gembira, bahkan selalu berebut memotretnya.
"Chinese kungfu, ha?" begitu reaksi masyarakat setempat. Mereka mengira silat asli Indonesia itu kungfu dari China. Namun, para pelatih dan staf kedutaan selalu menjelaskan kepada masyarakat bahwa ini pencak silat asal Indonesia.
"Good, Indonesia is good," komentar seorang penonton di jalan menuju Burger Park.
Pencak silat memang barang baru di Afsel. Menurut pelatih pencak silat Permai, Pri Harjono, perguruan pencak silat mulai dibuka di Johannesburg pada pertengahan Januari 2010. Perguruan dibuka di Bosmond Islamic School, Al Azhar Islamic School, dan Darul Ulum Zakaria.
"Pencak silat baru dipromosikan pada September 2009. Namun, antusias masyarakat Afsel sangat besar. Sampai sekarang, kami sudah memiliki 270 murid. Desember depan, kita sudah berani kirim wakil ke kejuaraan silat di Kalimantan Timur. Sebelumnya, Juli sampai September kita akan melakukan promosi di Cape Town," jelas Pri.
Dalam karnaval, kebetulan posisi Indonesia di belakang wakil dari Namibia. Negeri Afrika itu memamerkan kekhasan suku Ovahimba. Sebanyak 10 pria dan 2 wanita berdandan tradisional, hanya memakai pakaian bawah dan seluruh tubuh dilumuri air tanah liat.
Sepanjang jalan, mereka terus menari dan memamerkan nyanyian-nyanyian khas mereka. Para penonton yang menyaksikan mereka langsung terkesima. Apalagi, setelah itu disusul aksi pencak silat dari KBRI di Pretoria. Indonesia pun ikut mewarnai Piala Dunia 2010.
HPR
Editor: hpr
Sunday, June 6, 2010
sumber: http://sriandalas.multiply.com/journal/item/37
Silat Riau Apa Kabar?
Banyak ahli sejarah menyatakan bahwa Pencak Silat pertama kali ditemukan di Riau pada jaman kerajaan Sriwijaya di abad VII walaupun dalam bentuk yang masih kasar. Seni beladiri Melayu ini kemudian menyebar ke seluruh wilayah kerajaan Sriwijaya, semenanjung Malaka, dan Pulau Jawa.
Namun keberadaan Pencak Silat baru tercatat dalam buku sastra pada abad XI. Dikatakan bahwa Datuk Suri Diraja dari Kerajaan Parahiyangan di kaki gunung Marapi, Minangkabau telah mengembangkan silat Minangkabau disamping bentuk kesenian lainnya. Silat Minangkabau ini kemudian menyebar ke daerah lain seiring dengan migrasi para perantau. Seni beladiri Melayu ini mencapai puncak kejayaannya pada jaman kerajaan Majapahit di abad XVI. Kerajaan Majapahit memanfaatkan pencak silat sebagai ilmu perang untuk memperluas wilayah teritorialnya.
Kerajaan Majapahit menguasai hampir seluruh wilayah Nusantara. Hanya kerajaan Priyangan di tanah Pasundan yang tidak dapat dikuasai penuh oleh Kerajaan Majapahit. Tentara kerajaan Priyangan ini terkenal akan kehebatan pencak silatnya. Karena wilayahnya yang terisolir, dan terbatasnya pengaruh Majapahit, seni beladiri kerajaan Priyangan hampir tidak mendapat pengaruh dari silat Minangkabau. Pencak silat priyangan ini terkenal dengan nama Cimande.
Para ahli sejarah dan kalangan pendekar pada umumnya sepakat bahwa berbagai aliran Pencak Silat yang berkembang dewasa ini, bersumber dari dua gaya yang berasal dari Sumatra Barat dan Jawa Barat.
Satu pertanyaan bagi kita adalah kemana hilangnya pencak silat Riau?
Silat Riau Apa Kabar?
Banyak ahli sejarah menyatakan bahwa Pencak Silat pertama kali ditemukan di Riau pada jaman kerajaan Sriwijaya di abad VII walaupun dalam bentuk yang masih kasar. Seni beladiri Melayu ini kemudian menyebar ke seluruh wilayah kerajaan Sriwijaya, semenanjung Malaka, dan Pulau Jawa.
Namun keberadaan Pencak Silat baru tercatat dalam buku sastra pada abad XI. Dikatakan bahwa Datuk Suri Diraja dari Kerajaan Parahiyangan di kaki gunung Marapi, Minangkabau telah mengembangkan silat Minangkabau disamping bentuk kesenian lainnya. Silat Minangkabau ini kemudian menyebar ke daerah lain seiring dengan migrasi para perantau. Seni beladiri Melayu ini mencapai puncak kejayaannya pada jaman kerajaan Majapahit di abad XVI. Kerajaan Majapahit memanfaatkan pencak silat sebagai ilmu perang untuk memperluas wilayah teritorialnya.
Kerajaan Majapahit menguasai hampir seluruh wilayah Nusantara. Hanya kerajaan Priyangan di tanah Pasundan yang tidak dapat dikuasai penuh oleh Kerajaan Majapahit. Tentara kerajaan Priyangan ini terkenal akan kehebatan pencak silatnya. Karena wilayahnya yang terisolir, dan terbatasnya pengaruh Majapahit, seni beladiri kerajaan Priyangan hampir tidak mendapat pengaruh dari silat Minangkabau. Pencak silat priyangan ini terkenal dengan nama Cimande.
Para ahli sejarah dan kalangan pendekar pada umumnya sepakat bahwa berbagai aliran Pencak Silat yang berkembang dewasa ini, bersumber dari dua gaya yang berasal dari Sumatra Barat dan Jawa Barat.
Satu pertanyaan bagi kita adalah kemana hilangnya pencak silat Riau?
Subscribe to:
Posts (Atom)